Senin, 08 Desember 2014

Resensi Novel Pudarnya Pesona Cleopatra


Resensi Novel Pudarnya Pesona Cleopatra

Bukan Kulit Yang Lembut Tapi Hati


Judul Buku      : Pudarnya Pesona Cleopatra
Penulis             : Habiburrahman Al Shirazy
Penerbit           : Basmala Press, Semarang Indonesia
Tahun Terbit    : 2004
Tebal              : 172 Halaman

Banyak orang percaya kekuatan cinta dapat mengubah kehidupan manusia. Dapat mengubah seseorang yang tadinya pemurung jadi pengembira, mengubah pemalas menjadi rajin, bahkan cinta bisa membuat orang menjadi benci. Itu juga yang digambarkan Habiburrahman El Shirazy dalam novelnya berjudul Pudarnya Pesona Cleopatra. Ketika cinta yang tidak pernah dirasakan kepada seorang wanita shaleha, namun dengan berjalanya waktu akhirnya rasa cinta itu menyelinap didalam hatinya. Tapi apa daya ketika merasakan cinta yang timbul dalam hati tersebut tidak bisa di ungkapkan karena wanita tersebut telah tiada.
Adalah “Aku” seorang anak merelakan impiannya demi bakti kepada orang tua yang dipaksa menikahi Raihana seorang wanita shaleha, ”aku” digambarkan sebagai sosok laki-laki yang tergila-gila dengan citra gadis Mesir titisan Cleopatra. Sementara Raihana gadis cantik, ramah, halus budi pekerti, penyabar, berjilbab dan hapal Al-Qur’an.
Habiburrahman mencoba meramu konflik ideologi yang umunya terjadi dirumahnya dengan segala cobaan, rintangan yang dihadapi dalam mengharapkan tumbuhnya rasa cinta, dua insan yang berbeda latar belakang. Sebagai seorang pemuda yang penuh dengan impian dan harapan yang sangat tinggi.
Keunggulan dari novel ini adalah kita dapat memahami, mengerti, mengetahui arti cinta sesungguhnya, yaitu tidak melihat luarnya saja tapi lihatlah hatinya.Sayangnya di novel Pudarnya Pesona Cleopatra ini kurang menyajikan penggambaran yang bersifat naratif atau deskriptif. Gaya penulisannya menjadikan konflik yang ada dalam Pudarnya Pesona Cleopatra ini tergarap dengan baik.            

Begitulah Resensi Novel Pudarnya Pesona Cleopatra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar